Rabu, 11 Maret 2009

Presiden yang kita pilih

Presiden yang kita pilih.

Saya sebenarnya orang yang awam di dunia politik, mengingat usia saya yang sudah 20 tahun saya rasa saya tertinggal. Perbincangan dengan teman-teman kuliah saya yang kritis sedikit banyak mempengaruhi saya pribadi untuk mulai mengerti dan menonton berita politik di televisi, kalau saya tidak memulai dari sekarang, apa yang saya mengerti tentang politik nantinya toh ini membantu saya. Saya menyadari keterlambatan saya.
Baiklah saya mulai sekarang topik ini.

Siapa yang dibutuhkan oleh Indonesia menjelang pemilu 2009 ini? Pertanyaan yang sebagian orang menanyakannya.
Indonesia sejak kemerdekaannya tahun 1945, memiliki berbagai figur unik presiden-presidennya yang memiliki kesan di hati rakyatnya. Presiden Soekarno yang mempunyai kharisma, pandai menyemangati rakyatnya, pencetus kemerdekaan RI, dan seperti sebagian besar orang tahu bahwa presiden pertama kita ini beristri lebih dari satu. Dilanjutkan oleh presiden Soeharto yang memberikan rakyatnya segalanya sampai berhutang ke luar yang menimbulkan krisis moneter meskipun dalam hal kebebasan memang presiden yang satu ini menomorduakannya. Mulai masa reformasi dengan lengsernya Soeharto, Indonesia dipimpin oleh seorang presiden bernama B.J. Habibie yang notabene adalah wakil presiden yang naik menggantikan presiden Soeharto saat Soeharto turun jabatan. Beliau adalah seorang yang pintar otaknya, tetapi dalam hal memimpin beliau kurang berkharisma di mata rakyatnya. Setelah ketiga presiden tersebut, muncul seorang sosok presiden yang sensasional, dengan menyandang kekurangan di tubuhnya beliau terpilih menjadi presiden RI yang ke-4, presiden Abdurrahman Wahid-lah orangnya. Beliau di sebagian kalangan mendapatkan dukungan karena memang muncul dari partai berlandaskan agama (PKB), tetapi di sebagian kalangan lainnya menolak terpilihnya beliau menjadi presiden karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. Banyak orang sangsi akan kemampuannya memimpin karena beliau tidak dapat melihat secara benar, tidak dapat berjalan tanpa dituntun, dan sempat berjalan-jalan ke luar negeri bersama istrinya yang pada saat itu menuai banyak anggapan negatif tentangnya di masyarakat bahkan ada yang berkata kurang lebih seperti ini, "apa dia bisa lihat indahnya negara yang dia kunjungi". Presiden selanjutnya merupakan gebrakan baru di dunia politik karena beliau adalah seorang wanita, bernama Megawati Soekarno Putri yang merupakan anak kandung presiden Soekarno presiden pertama kita. Terpilihnya Megawati dikarenakan menggantikan posisi presiden Abdurrahman Wahid yang saat itu dianggap tidak mampu memimpin dengan (menurut saya) kondisi tubuh yang kontra dengan amanat UUD 1945 dimana presiden tidak boleh memiliki cacat tubuh. Presiden Megawati memperkuat semangat para wanita Indonesia untuk meneriakkan emansipasi wanita atau persamaan perlakuakn dan hak yang sama antara wanita dan pria dalam hal apapun umumnya dan berpolitik khususnya. Peningkatan kepercayaan diri wanita merupakan salah satu prestasinya walaupun beliau terpilih menjadi presiden karena menggantikan presiden yang berkuasa saat itu, seperti presiden Habibie menggantikan presiden Soeharto. Memang setiap presiden memiliki keunikannya masing-masing yang dapat dibanggakan dan memiliki kesan di mata rakyatnya, sampai pada presiden kita sekarang yang terpilih tahun 2004 dan akan mengakhiri masa jabatannya (jika tidak terpilih lagi) pada tahun 2009, presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kita kenal dengan presiden SBY (singkatan namanya). Pesiden SBY mendapat kekuasaan sebagai pemerintah, pemimpin tertinggi, dan orang nomor satu di Indonesia berkat dukungan rakyat dan partainya, Demokrat. Presiden SBY memiliki latar belakang seorang tentara yang mengingatkan kita pada presiden kedua kita, presiden Soeharto. Masuknya seorang tentara dalam percaturan politik tampaknya merupakan suatu gebrakan yang cukup besar setelah sekian lama Indonesia dipimpin oleh orang yang kurang memiliki kharisma di mata rakyatnya sehingga tidak membuat rakyat tunduk patuh akan perintah pemimpinnya. Dari sekian banyak presiden terdahulu, presiden SBY yang berlatar belakang militer membuat banyak sekali prestasi yang patut dibanggakan, antara lain: Berhasilnya melakukan perundingan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ingin memerdekakan diri seperti apa yang terjadi pada propinsi Timor Timur, sehingga membuat GAM untuk beberapa tahun ini tidak melakukan perlawanan kepada pemerintah, hal tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia butuh sesosok presiden dari latar belakang militer, bukan dari kalangan cendekiawan, agamis ataupun nasionalis. Prestasi yang cukup mencolok adalah ditangkapnya koruptor-koruptor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Optimalnya kinerja KPK pada masa SBY memang perlu diacungi jempol. Sensasi dan yang menjadi senjata bagi partai SBY untuk meningkatkan popularitas calon presidennya adalah diturunkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga tiga (3) kali.


Sekarang kita harus mulai memikirkan kriteria seorang presiden yang cocok untuk Indonesia mengingat setiap presiden yang lalu-lalu memiliki beberapa kekurangan yang menjadikan rakyat sangsi memilih mereka. Saya akan mulai dari yang saya ketahui dan inilah analisa saya tentang presiden terdahulu sampai saat ini:
1. Presiden Soekarno. Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia yang mencetuskan proklamasi kemerdekaan Indonesia, hal itu tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. Presiden Soekarno juga memiliki kharisma yang tidak dapat ditandingi oleh presiden Indonesia setelah beliau. Berlatar belakang seorang wartawan yang kritis, presiden Soekarno mengalami suatu klimaks dalam hidupnya dengan menjadi presiden pertama negara yang merdeka atas tindakannya membacakan proklamasi. Jika anda berkunjung ke daerah Kalimantan, coba bertanyalah kepada orang pedalaman di sana, siapakah presiden mereka saat ini? Anda akan dikejutkan dengan sesuatu yang membuat ini menjadi nilai lebih presiden Soekarno daripada presiden Indonesia lainnya karena jawaban yang mereka berikan pada anda adalah Soekarno. Orang pedalaman Kalimantan tidak pernah tahu presiden lainnya setelah Soekarno, yang ada di benak mereka hanyalah presiden pencetus kemerdekaan pertama, Soekarno. Kharisma yang dimiliki oleh Soekarno juga membuatnya banyak istri, dan dari yang saya ketahui dari teman saya beliau pernah menghamili istri orang lain yang membuat beliau kehilangan nilai sempurna sebagai presiden idaman. Dan jika anda bertanya siapakah yang dapat menggantikan Soekarno, saya akan menjawab, tidak akan ada.
2. Presiden Soeharto. Soeharto menggantikan Soekarno dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Soeharto memiliki latar belakang militer yang kuat, memiliki keluarga dari latar belakang petani yang membuatnya akrab dengan dunia agraris dan membawa latar belakang keluarganya dalam program-program pemerintahannya. Poin plus dari presiden Soeharto adalah dia sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, sangat sayang pada rakyatnya, meskipun bagi saya pribadi berlebihan ketika sampai menimbulkan krisis moneter. Ternyata rasa sayang sang presiden disambut baik oleh rakyatnya dan saat beliau meninggal banyak orang yang mengaku kehilangan pemimpin besar yang disayangi. Di samping memiliki nilai positif, sebagaimana saya tulis pada beberapa baris di atas bahwa setiap presiden Indonesia memiliki kekurangan. Kekurangan Soeharto adalah tindakannya untuk memperkaya dirinya sendiri di samping menarik hati rakyat pendukungnya dengan pinjaman-pinjaman luar negeri yang diinvestasikan ke beberapa macam usaha di luar negeri. Selain itu, latar belakang militer Soeharto sering dikaitkan dengan terlibatnya dia dalam penyiksaan di Lubang Buaya oleh PKI mengingat saat itu dia menjabat jabatan yang penting yang seharusnya msauk ke dalam daftar korban peristiwa Lubang Buaya, dan faktanya beliau selamat atau lebih tepatnya tak tersentuh. Tentu anda ingat mengenai Petrus atau Penembak Misterius yang dipekerjakan oleh pemerintah Soeharto untuk menjaga agar rakyatnya tidak berperilaku macam-macam dengan kekuasaan yang dipegangnya. Sedikit kritis akan pemerintahan Soeharto, keesokan hari tinggal nama.
3. Presiden Habibie. Tidak banyak yang dapat dijelaskan tentangnya mengingat masa jabatannya yang cukup singkat karena hanya mengisi kekosongan kekuasaan setelah Soeharto mengundurkan diri dan masa orde baru berganti menjadi reformasi. Habibie adalah sosok presiden yang pintar dan cerdas (meskipun predikat cerdas dalam politik lebih cocok untuk presiden Soeharto). Habibie yang bertubuh kecil tidak terlalu meninggalkan kesan yang dalam di hati rakyatnya, meskipun pernah menjadi orang nomor satu. Kekurangan dari presiden Habibie adalah semangat pengusahanya yang membuat beberapa aset penting negara melayang ke tangan asing.
4. Presiden Abdurrahman Wahid atau lebih kita kenal dengan nama Gusdur. Gusdur memiliki latar belakang agama dalam program kampanye sampai pemerintahannya. Hal tersebut menarik perhatian cukup banyak pemilih yang ternyata saat itu tertarik dengan presiden yang satu ini. Terpilihnya beliau menimbulkan berbagai macam konflik pada saat pertama menjabat, dikaitkan dengan kekurangan fisik yang dialaminya. Beberapa kalangan bahkan beranggapan beliau tidak menyadari yang diucapkannya sendiri karena beberapa statement beliau yang berubah di kemudian hari dan beliau tidak merasa salah. Namun bagaimanapun Gusdur saat itu adalah orang nomor satu di Indonesia yang memiliki kesan di hati rakyatnya, bukan karena keahlian memimpinnya saya rasa, tetapi lebih kepada kekurangan fisiknya yang mengalahkan ketentuan UUD 1945 meskipun lengsernya beliau juga tidak dapat tidak disangkutkan dengan UUD 1945.
5. Presiden Megawati Soekarno Putri. Megawati yang merupakan anak kandung dari presiden Soekarno adalah wakil presiden dari presiden Abdurrahman Wahid. Beliau menggantikan jabatan Gusdur karena Gusdur dianggap tidak mampu memimpin Indonesia dengan kekurangan fisiknya. Kalangan wanita cukup merasakan dampak positif dari diangkatnya Megawati menjadi presiden wanita pertama Indonesia, sama seperti ayahnya yang sama-sama merupakan yang pertama bagi sejarah Indonesia. Sensasi dari presiden ini selain beliau adlah seorang wanita, adalah karena beliau hanyalah tamatan SMA yang sebagian orang beranggapan presiden haruslah berpendidikan minimal sampai perguruan tinggi atau sarjana. Dalam suatu bincang-bincang di Kick Andy, beliau menuturkan bahwa beliau pernah berkuliah di suatu perguruan tinggi. Statusnya sebagai anak kandung Soekarno membuat pengajarnya berkeras membawanya masuk ke dalam partai yang menjadi lawan partai ayahnya, bahkan beliau sempat diancam akan diberhentikan dari kuliahnya jika beliau menolak bergabung. Beliau mlebih memilih untuk keluar dari perguruan tingginya daripada bergabung mendukung perlawanan terhadap ayahnya. Saat beliau pulang ke rumahnya, ditanyai oleh Soekarno kenapa pulang lebih awal, beliau menjawab dengan menceritakan semua yang terjadi hari itu. Ayahnya langsung menepuk pundak beliau dan berkata, "ini baru anak Soekarno". Tampaknya cerita masa lalunya merupakan sesuatu yang beliau anggap positif karena beliau berpuas diri setelah menceritakannya kepada penonton Kick Andy karena beliau menampakkan sosok nasionalis dalam dirinya. Namun jika hal tersebut diucapkan dengan puas dalam keadaan Indonesia yang sekarang dilanda berbagai masalah keuangan, tampaknya tidak bijak jika menganggap orang nasionalis diperlukan untuk memimpin Indonesia.
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih akrab didengar SBY. SBY adalah presiden terakhir sebelum pemilihan bulan April nanti, berlatar belakang militer mengingatkan pada sosok presiden Soeharto. SBY dikenal berwibawa, dan secara pribadi saya tertarik pada caranya berpidato tanpa teks bantuan yang selama ini saya anggap teks bantuan pada presiden Indonesia terdahulu bukanlah hasil pemikirannya sendiri melainkan hasil buatan orang lain lalu dibacakan kepada rakyatnya. Sosok wibawa, tinggi besar, dan punya peran penting di militer adalah poin positifnya karena Indonesia cukup lama tidak diperintah oleh orang yang tegas seperti Soeharto dan SBY memiliki beberapa kesamaan dengan Soeharto. Saya sempat berpikir bahwa masa kepemimpinan presiden-presiden Indonesia yang berlatar belakang militer membuahkan hasil yang baik, seperti prestasi pada masa Soeharto dan prestasi pada masa SBY. Coba anda bandingkan sendiri hasil kerja dua presiden Indonesia yang berlatar belakang militer tersebut dengan presiden Indonesia lainnya yang non-militer. Namun tetap saja pada presiden yang terakhir (sebelum pemilu 2009) ini memiliki kekurangan pastinya. Kekurangan beliau adalah sikap emosionalnya yang kurang baik, ditandai dengan berstatementnya beliau jika mendapat semacam kabar-kabar buruk tentang dirinya. Beliau tergolong orang yang mudah kesal terhadap berita-berita yang memojokkannya dan terkadang bertindak secara berlebihan dalam menanggapinya.


Anda dapat mengamati dalam pergantian kepemimpinan di Indonesia, keenam presiden tersebut memiliki persamaan. Persamaan enam presiden Indonesia yaitu mereka sama-sama merupakan yang pertama bagi Indonesia. Mengapa saya katakan demikian? Alasan saya:
1. Soekarno merupakan presiden yang pertama kali memimpin sejak Indonesia merdeka.
2. Soeharto merupakan presiden berlatar belakang militer pertama Indonesia dan presiden yang pertama kali diturunkan oleh reaksi massa mahasiswa.
3. Habibie merupakan presiden yang diangkat pertama kali untuk mengisi kekosongan kekuasaan setelah Soeharto mengundurkan diri dan merupakan presiden Indonesia yang pertama kali memimpin di era reformasi.
4. Abdurrahman Wahid merupakan presiden Indonesia pertama yang memiliki keterbatasan fisik.
5. Megawati merupakan presiden wanita pertama Indonesia.
6. Susilo Bambang Yudhoyono merupakan presiden Indonesia pertama yang dipilih memalui pemilihan langsung (pilpres langsung) oleh rakyat.

Jika anda berpikir masih ada lagi persamaan diantara mereka, silakan mengutarakan pendapat anda dalam komentar. Segala yang anda cantumkan (selama tidak keluar dari topik) akan saya terima sebagai tambahan pengetahuan saya.


Dari analisa yang saya buat tentang presiden Indonesia, saya berkesimpulan bahwa Indonesia memerlukan:
1. Seseorang yang memiliki kemampuan memimpin dan memerintah. Alasan saya adalah karena sejak masa pemerintahan Soeharto yang memakan waktu paling lama, rakyat sudah tertanam dalam benaknya bahwa mereka tidak bisa bergerak sendiri. Layaknya bayi yang butuh orang tua untuk menyayanginya. Soeharto telah memeberi pengaruh banyak pada pola pikir manja rakyatnya yang selalu menunggu diperintah dan suka meminta karena terbiasa dimanja. Indonesia butuh figur seorang "ayah" yang mampu memimpin dan memerintah rakyatnya karena sudah bawaan bahwa rakyat Indonesia berperilaku seperti bayi yang manja.
2. Seseorang yang punya kharisma yang kuat di mata rakyatnya dan berkesan dalam hati. Hal ini sebagai pelengkap dari poin pertama karena seseorang yang memiliki kharisma lebih dapat memimpin dan memerintah rakyatnya daripada pemimpin yang tidak berkharisma yang nantinya lambat laun menimbulkan anarki. Dan Pemimpin yang berkharisma sudah pasti berwibawa.
3. Seseorang yang cerdas dan cerdik (tidak hanya pintar). Dalam keadaan bermasalah dengan keuangan ditambah dengan masih bergejolaknya semangan pemisahan diri dari Indonesia, perlulah kita seseorang yang cerdas. Cerdas dalam menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat dan cerdik dalam mengakali lawan politiknya, yang saya rasa belum ditemukan oleh Indonesia dari presiden-presiden terdahulu maupun yang sekarang. Seseorang yang cerdas dan cerdik tersebut tidak perlu memiliki kepintaran jika negara yang dipimpin adalah Indonesia, karena seseorang yang dibutuhkan Indonesia adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah, bukan pencipta pesawat terbang, bukan sekedar ahli berpidato, bukan ahli berkhutbah, apalagi seorang nasionalis.
4. Seseorang yang bersedia dan berani membeberkan segala sesuatu yang buruk dari dirinya kepada calon pemilih yang akan menjadi rakyatnya. Seperti tulisan Butet Kertaredjasa di Kompas, kalau tidak salah berjudul, "Menunggu Pemimpin Kita (maaf) Kentut". Tulisan yang sangat menarik dan di luar dugaan bagi saya. Kita perlu pemimpin yang jujur dan kejujuran diawali dengan keberanian mengungkapkan apa yang buruk dari diri kita, begitu pula untuk pemimpin idaman kita.
5. Seseorang yang memiliki kriteria-kriteria umum dan ideal sebagai seorang pemimpin seperti memperhatikan nasib rakyatnya atau punya rasa simpatik kepada rakyatnya, mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi dan partai, pemimpin yang bijaksana dalam mengeluarkan keputusan, yang dihormati, yang dapat diandalkan, dan sebagainya.

Tentu bagi anda yang membaca penjelasan saya akan atau sudah memikirkan kriteria apa lagi yang perlu ditambahkan, saya akan berterima kasih jika anda menuliskannya pada komentar yang berada di bawah penjelasan ini. Hal tersebut akan banyak membantu saya dalam memahami dunia politik, saya mengharapkan partisipasi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar