Jumat, 06 Maret 2009

Dampak Negatif Game Online or Online Game 's Side Effect

Buat kalian yang mengerti tentang game-game online seperti Ragnarok Online, pernahkah kalian memikirkan dampak negatif game online tersebut?

Dampak? Biasanya identik dengan efek samping yang negatif dan saya bermaksud ingin mendiskusikan dengan teman-teman mengenai dampak game-game online ini.

Seperti yang kalian ketahui, dalam Ragnarok Online ditemukan semacam fasilitas chat dimana setiap "player" dapat mengetikkan dan menyampaikan kata-kata kepada "player" lainnya. Dampak dari aplikasi chat di Ragnarok yang menurut saya cukup penting untuk diperhatikan adalah berubahnya mental dan sikap dari orang Indonesia yang dahulunya dikenal ramah dan santun menjadi mental dan sikap preman jalanan yang akrab dengan caci maki antar sesamanya.

Dalam Ragnarok, masalah chat tersebut tidak terlalu diperhatikan memang, tetapi teman saya dan mungkin "player" lain merasakan ganguan saat bermain ketika ada "player lain yang menyampaikan pesan menghina, misalnya "B*go lo, masa' gitu aja mati", "Dasar a*jing lo!", "T*lol lo!", dan pokoknya seluruh hinaan dan isi Gembira Loka, Ragunan, dan kebun binatang lain disebutkan untuk menghina sesamanya. Apakah tanpa kata-kata tersebut game-game online tersebut jadi tidak asik?

Adapula dampak lainnya yang cukup besar saya rasa, pernahkah anda dengar tentang kabar "player" yang rela menjual rumahnya, mobilnya, atau motornya hanya ntuk sebuah user ID?
Bukankah itu dampak luar biasa dari game-game online ini? Sebegitu berharganyakah sebuah user ID sampai ada "player" yang rela memberikan benda-benda tersebut untuk ditukar?
Transaksi user ID dengan mobil, rumah, dan atau motor adalah dampak yang luar biasa karena (menurut saya aja lho):
1. Tidak mustahil akan terjadi seorang "player" kehilangan nyawa karena stres hanya karena menginginkan sebuah user ID dan telah menukarkan rumahnya untuk user ID itu dan ternyata game online tersebut tidak aktif beroperasi lagi (agak bodoh kelihatannya).
2. Bagi user ID yang hendak ditukar dengan sejumlah uang atau barang yang didalamnya telah mencakup job-job dengan kelas tertinggi, dengan level 99 semua, dengan stats yang tertinggi bukankah itu malah akan membuat si pemilik user ID tersebut bosan karena selalu menang? Apa asiknya bermain jika sudah tahu hasilnya akan menang mudah seperti membunuh semut? Mungkin bagi beberapa "player" hal tersebut yang asik.
3. Dengan mendapat user ID yang "perfect" secara instan (dengan bayar mahal tentunya) bukankah tidak melatih "player" tersebut untuk menaikkan stats dari karakternya tersebut secara benar karena dengan transaksi tersebut si "player pembeli user ID" tersebut langsung mendapat karakter berjob tertinggi dan item terlangka. Dia tidak merasakan asiknya menaikkan level, berubah job, dan asiknya bersusah payah membunuh monster level 40 dengan job novice.

Saya rasa dampak-dampak yang baru saya rasa hanya yang disebutkan di atas saja tapi tidak ditutup kemungkinan adanya dampak negatif yang bermunculan dari anda yang membaca tulisan saya ini. Saya sangat harapkan partisipasi anda dalam blog ini untuk memperluas pengetahuan saya dan pembaca lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar